Jumat, 11 Januari 2013

Senjata Khas TAPAK SUCI


Definisi senjata adalah alat yang dipakai untuk berkelahi atau berperang. Dengan kata lain senjata merupakan alat bantu yang digunakan manusia untuk membela diri ketika terjadi perseteruan menyelesaikan konflik/masalah/perseteruan. Senjata dalam arti luas berarti alat untuk menyelesaikan konflik/masalah/perseteruan. Sedangkan Segu adalah singkatan dari kata "serba guna".
Kasegu (disingkat Segu), adalah nama senjata khas TAPAK SUCI. Senjata ini diciptakan oleh Bapak M.Barie Irsjad, Pendekar Pendiri TAPAK SUCI. Segu diabadikan menjadi lambang Anggota TAPAK SUCI.
Keistimewaan senjata Segu ini adalah bentuknya yang berlafadzkan "MUHAMMAD". Jika diperhatikan dengan seksama maka senjata ini membentuk kaligrafi yang terdiri dari huruf 'mim', 'ha', mim', dan 'dal' yang membentuk lafadz 'Muhammad' (Rasulullah SAW).
Pesan pendidikan yang terdapat pada Senjata Khas Segu ini antara lain:
  1. Lafadz 'Muhammad', mencerminkan sebagai pengikut Muhammad Rasulullah SAW.
  2. Bentuknya sederhana, mencerminkan tuntunan sikap Rasulullah SAW.
  3. Memenuhi syarat sebagai senjata untuk pembelaan diri, yaitu antara lain memenuhi unsur keperluan beragam gerak dan lintasan.
Dengan demikian  Senjata Segu yang merupakan senjata khas TAPAK SUCI memiliki makna bahwa anggota TAPAK SUCI adalah pengikut Muhammad Rasulullah SAW; berarti wajib atas dirinya dalam menyelesaikan masalah yang menyangkut dirinya, keluarganya, atau kelompoknya, untuk Ittiba' Uswatun Hasanah yang dituntunkan Rasulullah SAW; dengan penuh keyakinan dan berserah diri kepada Allah SWT; akan terselesaikannya masalah yang dihadapi. Hakikat dari sikap ini adalah keyakinan bahwa Akhlaqul Karimah yang telah dituntunkan oleh Muhammad Rasulullah SAW merupakan sumber kekuatan yang ampuh untuk mengatasi masalah dan menuju keselamatan fid duniya wal akhirat.
Senjata Segu yang asli bukanlah senjata tajam (bukan meruncing), melainkan tumpul pada ujungnya. Segu yang dibuat meruncing pada ujungnya digunakan pada acara maupun kegiatan perguruan (pembukaan), ditancapkan pada wadah/tempat tertentu (misalnya, batang pisang), dan baru dicabut setelah acara selesai (ditutup). Senjata Segu yang asli bisa ditampilkan sedangkan yang ditancapkan adalah senjata yang tajam.
TAPAK SUCI mengoperasikan berbagai macam jenis senjata mulai dari senjata pendek, senjata panjang, maupun senjata lentur. Permainan Senjata merupakan salah satu keilmuan ragawi yang diwariskan di TAPAK SUCI. Hal ini diperkuat dengan rumusan oleh Pendekar M.Barie Irsjad yang mendapat pengertian bahwa seseorang dapat melawan senjata kalau dapat main senjata. Karena itulah pada jenjang Siswa Empat diajarkan dasar senjata Toya, yang merupakan ibu dari segala macam senjata.
Penguasaan  senjata memang sudah diwarisi dari para sesepuh TAPAK SUCI. Sejak era cikal bakal TAPAK SUCI, sudah dikenal senjata Alif, yaitu senjata tunggal dari besi sejengkal, berlafadz Alif, yang diciptakan oleh Pendekar Besar M.Wahib. Bahkan menurut riwayat, Pendekar Besar M.Wahib bisa mengubah sehelai handuk menjadi sebuah senjata yang dapat diandalkan. Ada pula senjata Alif yang dikembangkan oleh Pendekar Besar M.Barie Irsjad, berukuran lebih panjang, dengan diameter yang lebih besar, dan diberi sedikit pemberat di ujungnya. Hingga kini kedua-dua senjata Alif ini masih tersimpan rapi oleh TAPAK SUCI.
Golok Mawar, dan Tombak Naga, adalah dua senjata lain yang juga diciptakan oleh Bapak M.Barie Irsjad. Golok Mawar memiliki sifat menusuk dan menggores. Sedangkan Tombak Naga memiliki sifat menusukmenggores, dan melibat. Golok Mawar dan Tombak Naga pernah disosialisasikan pada Job Training Kader TAPAK SUCI pada tahun 1999. Pada penampilannya, Golok Mawar bisa ditampilkan dalam bentuk Golok Mawar Kembar.


Senjata GOLOK MAWAR
Senjata GOLOK MAWAR


Senjata TOMBAK NAGA
Senjata TOMBAK NAGA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar